Belum selesai Maha Raja negeri Aengka menarik nafas lega, sang Pengadil berjubah merah digrebrek punggawa istana..
Bersama dayang2 yg cantiknya alang kepalang.. Pinggul bak gitar spanyol.. Alis mata bak semut beriringan.. Rambut hitam melambai angin..
Suara renyah bak merindukan bulan..
Ditemukan kepingan emas.. Kepingan emas mau mendirikan padepokan di negeri Andalas.. Tempat mengasah ilmu kanuragan sekalian tempt menyimpan kepingan emas..
Kabar Gegar negeri Alengka sampai ke negeri Awan.. Sang Dewa murka.. Wakilnya di dunia begitu nista..
Satu persatu "sengkuni" negeri Alengka mulai berguguran.. Terlindas masa yg terus berbenah di negeri Alengka..
Bersama dayang2 yg cantiknya alang kepalang.. Pinggul bak gitar spanyol.. Alis mata bak semut beriringan.. Rambut hitam melambai angin..
Suara renyah bak merindukan bulan..
Ditemukan kepingan emas.. Kepingan emas mau mendirikan padepokan di negeri Andalas.. Tempat mengasah ilmu kanuragan sekalian tempt menyimpan kepingan emas..
Kabar Gegar negeri Alengka sampai ke negeri Awan.. Sang Dewa murka.. Wakilnya di dunia begitu nista..
Satu persatu "sengkuni" negeri Alengka mulai berguguran.. Terlindas masa yg terus berbenah di negeri Alengka..