Di negeri Alengka, sang Maharaja punya punggawa yg cerdik.. Bertegur
sapa di lapangan, namun tetap mengarah busur panah kpd yg mengaku resi
istana..
Entah ilmu kebathinan sang resi yg belum mumpuni, sang resi terkulai lemah ketika diadu mantra.. Sementara sang punggawa mau serang pendekar padepokan yg "ngamuk" di kerumunan pasar..
Sang Maharaja tetap berkeliling seantero negeri.. Mengangkat bilah kaki bertemu penduduk negeri.. Tdk cukup senyuman tapi menawarkan solusi..
Penduduk negeri kemudian sadar.. Yg mengaku resi cuma kerumunan yg tdk bernyali.. Cuma bikin ribut namun tdk ada isi..
Sang telik sandi kemudian sadar.. Tdk perlu kasih kabar negeri astinapura.. Karena Sang maharaja pasti tau.. Keadaan penduduk di negeri astinapura..
Tinggal punggawa di negeri astinapura yg beri kabar kpd sang Raja.. Agar menghentikan semedi dan mengurusi negeri..
Entah ilmu kebathinan sang resi yg belum mumpuni, sang resi terkulai lemah ketika diadu mantra.. Sementara sang punggawa mau serang pendekar padepokan yg "ngamuk" di kerumunan pasar..
Sang Maharaja tetap berkeliling seantero negeri.. Mengangkat bilah kaki bertemu penduduk negeri.. Tdk cukup senyuman tapi menawarkan solusi..
Penduduk negeri kemudian sadar.. Yg mengaku resi cuma kerumunan yg tdk bernyali.. Cuma bikin ribut namun tdk ada isi..
Sang telik sandi kemudian sadar.. Tdk perlu kasih kabar negeri astinapura.. Karena Sang maharaja pasti tau.. Keadaan penduduk di negeri astinapura..
Tinggal punggawa di negeri astinapura yg beri kabar kpd sang Raja.. Agar menghentikan semedi dan mengurusi negeri..