Syahdan.. Istana negeri Alengka dibersihkan. Umbul2 mulai dipasang.. Panji2 mulai dikibarkan.. Terompet disiapkan untuk dibunyikan.. Genderang perang siap ditabuhkan..
Rakyat negeri Alengka heran.. Gerangan apa sehingga Maharaja menyambut begitu istimewa.. Bak menyambut pergantian tahun..
"Siapa yg datang ? Mengapa maharaja begitu peduli ? Ujar di kerumunan pasar sambil berbisik..
"Yg datang adalah Raja negeri yg kaya raya.. Kekayaannya tiada tara.. Kekuasaannya diwariskan dari masa ke masa.. " sembari menutup mulut agat jgn lebih bnyk bertanya..
"Lalu mengapa maharaja begitu antuasias menyambutnya ?"
"Konon kabarnya membawa kepingan emas.. Maharaja sedang butuh kepingan emas.. Jalanan kampung bnyk belum dibersihkan.. Konon itu menjadi penyebab semakib bnyknya penyamun Yg menyantroni org Yg lewat.. Maharaja begitu resah"..
"Apakah benar yg datang akan membawa kepingan emas.. Bukankah negerinya sdg mulai jatuh.. Kekayaannya tersedot.. Bahkan fasilitas kerajaan bnyk yg dikurangi" sanggah yg lain..
"Sitss.. Yg penting, dgn umbul2 kerajaan, pasukan yg lengkap akan membawa kepingan emas". Kata yg lain..
"Ah.. Itu persilatan tingkat tinggi.. Yg penting, pasar ramai. Org datang dan kita aman berbelanja". Kata sang ibu sembari pergi..