Terdengar gumaman suara gaduh di belakang Istana Astinapura. Para dubalang kerajaan dan punggawa kerajaan bersandarkan dinding istana Astinapura.
Wajah mereka Letih. Seharian menjaga istana Astinapura.
Sementara dedemit yang menyerang negeri Astinapura belum juga ditaklukkan. Belum ditemukan pendekar yang kesaktiannya tiada tara.
“Tuanku, punggawa kerajaan. Apa yang hendak terjadi ? Mengapa dedemit belum juga ditaklukkan ?”, tanya dubalang kerajaan. Wajahnya menunjukkan keheranan.
“Benar, dubalang kerajaan. Memang belum ditemukan pendekar negeri Astinapura yang mempunyai kesaktian untuk menaklukkan dedemit yang menyerang Astinapura.
“Tapi percayalah. Para pendekar menunggu titah dari Raja Astinapura.
Tidak lama lagi, Sang Maharaja Alengka akan menobatkan Raja Astinapura. Dan dewata Agung akan memberikan kekuatan kepada sang Raja untuk memperkuat barisan. Membentuk pendekar untuk menaklukkan dedemit”, kata sang punggawa kerajaan. Sembari merapikan jubah kebesarannya.
“Baiklah, tuanku. Semoga dewata agung memberikan kekuatan kepada Sang Raja Astinapura”, kata sang dubalang kerajaan.
